Rangkuman Islamisasi Dan Silang Budaya Di Nusantara

Pedagang Penguasa Dan Pujangga pada Masa Klasik (Hindu-Buddha) - Sebelum admin melanjutkan pembahasan yang lebih secara mendalam. Kami ingin mengingatkan kepada buat anda sekalian untuk membaca artikel yang sangat erat hubungannya dengan artikel di atas, yang membahas tentang Islamisasi Dan Silang Budaya di Nusantara.Baiklah, langsung saja anda menyimak ulasan berikut ini. KumpulanRingkasan Materi Pelajaran Sekolah Kurikulum 2013 Guru Negeri. Senin, 05 April 2021. Artikel Terkait. MATERI PAI SMP: PAI Bab Iman kepada Allah: Sejarah Indonesia Bab Islamisasi dan silang budaya di Nusantara: Sejarah Indonesia Bab Antara kolonialisme dan imperialisme: ISLAMISASIDAN SILANG BUDAYA DI NUSANTARA. Kedatangan Islam di Nusantara menimulkan banyak perdebatan mengenai bagaimana secara pasti ajaran Islam masuk ke Nusantara. Terdapat tiga teori yang bisa menjadi acuan mengenai kedatangan Islam di Nusantara. 1. Teori Gujarat. Islamdi papua adalah agama minoritas yang dipeluk oleh 14.57% penduduk dari total 4.310.000 penduduk papua menurut kemendagri (2021) mayoritas umat islam tersebut adalah dari non suku asli papua (439.337 jiwa, atau 15.51%), sedangkan sisanya adalah dari suku asli papua (10.759 jiwa, atau 0.38%). Islamisasi Corakcorak Islam Nusantara: Dari Wali Sanga Sampai Gus Dur (2) Setelah membahas "jati diri" Nusantara yang beragam, karena pengaruh sejarah dan wilayah (baca: Akar-akar Historis dan Geografis Islam Nusantara), coba lah anda temukan "residu" dari pengaruh tersebut, baik dalam diri anda, masyarakat sekitar anda atau lingkungan sekitar. Nama orang Islam di Indonesia tidak selalu LATIHANSOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP. 1. Agama Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-7. Hal ini didasarkan pada. E. Berita Arab yaitu pedagang Arab yang mengadakan hubungan dagang dengan Kerajaan Zabag. 2. Bukti historis adanya pengaruh Islam di Nusantara kebanyakan berupa nisan kubur. Bukti yang menunjukkan adanya pengaruh Islam pada Islamisasidan Silang Budaya di Nusantara: PDF semoga bisa bermanfaat untuk kebutuhan belajar kamu di rumah. Jika rangkuman ini bermanfaat untuk kamu jangan lupa bagikan informasi ini ke teman-teman kamu atau sahabat kamu yang sedang membutuhkan rangkuman materi pelajaran SMA khusunya materi kelas 12. Semangat belajar! Islamisasidan silang budaya di Nusantara; kedatangan islam di Nusantara; jaringan perdagangan antar pulau Nusantara kaitannya dengan masuknya Islam masuknya islam ke istana kerajaan di berbagai wilayah indonesia; jaringan keilmuan/pendidikan di Nusantara; akulturasi dan perkembangan budaya islam dalam berbagai bidang; proses integrasi Nusantara Dikalangan masyarakat umum, Wali Sanga dikenal sebagai orang-orang shalih yang menjadi perantara masuknya Islam ke Nusantara, khususnya di pulau Jawa. Di tangan para Wali Sanga inilah, Islam diterima dengan baik dan mengalami perkembangan yang sangat pesat. Ada sembilan wali yang sangat terkenal di masyarakat hingga saat ini. . Uploaded byMyOs Supardi 100% found this document useful 1 vote199 views8 pagesDescriptiontugasCopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?Is this content inappropriate?Report this Document100% found this document useful 1 vote199 views8 pagesIslamisasi Dan Silang Budaya Di NusantaraUploaded byMyOs Supardi DescriptiontugasFull descriptionJump to Page You are on page 1of 8Search inside document You're Reading a Free Preview Pages 5 to 7 are not shown in this preview. Buy the Full Version Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. Soal Sejarah Indonesia X Islamisasi dan Silang Budaya di Nusantara Lengkap 1 Pada kesempatan kali ini, kami akan membagikan tambahan referensi soal latihan mata pelajaran Sejara Indonesia materi islamisasi dan silang budaya di nusantara. adapun yang menjadi fokus materi dalam soal latihan materi islamisasi dan silang budaya di nusantara yaitu a. Awal mula penyebaran Islam di Indonesia b. Perkembangan tradisi islam dari abad ke 15 sampai abad ke 18 c. Faktor-faktor pendukung perkembangan agama Islam di Indonesia Soal latihan sejarah materi islamisasi dan silang budaya di nusantara terdiri dari dua jenis, yaitu soal pilihan ganda dan soal esai. berikut soal latihan sejarah materi islamisasi dan silang budaya di nusantara. Soal Pilihan Ganda Materi Islamisasi dan Silang Budaya di Nusantara 1. Hal berikut ini merupakan alasan agama Islam bisa dengan mudah diterima oleh masyarakat nusantara, kecuali . . . a. islam bersifat universal dan dinamis b. islam sama dengan ajaran lain c. dalam islam tidak ada paksaan d. dalam agama islam tidak ada yang namanya kasta e. agama islams sesuai dengan fitrah manusia 2. Dalam pertengahan abad ke XVIII terdapat empat kerajaan besar yang ada di nusantara, yaitu 1 Aceh – Sultan Iskandar Muda 2 Mataram – Sultan Agung 3 Makassar – Sultan Hasannuddin 4 Banten – Sultan Agung Tirtayasa Peranan kerajaan-kerajaan Islam tersebut pada abad ke XVIII adalah sebagai berikut, kecuali … a. merupakan potensi kekuatan untuk menentang penjajahan bangsa barat b. merupakan keraaan-kerajaan nasional di Nusantara yang berdaulat dan merdeka c. pusat perdagangan dan pusat penyebaran Islam d. merupakan kerajaan-kerajaan Islam yang mendukung kolonialisme dan imperialisme barat e. merupakan kerajaan maritim yang menguasai di perairan Nusantara 3. Berikut ini yang merupakan salah satu media penyebaran agama Islam di Indonesia yaitu … a. komunikasi para pedagang b. pertukaran rempah-rempah c. pelayaran dan perdagangan d. pertemuan di pusat-pusat pelayaran 4. Adanya upacara Tabut di Sumatera Barat mendukung salah teori yang mengemukakan bahwa Islam di nusantara di bawa oleh orang-orang … 5. Manakah di antara pernyataan di bawah ini yang tepat terkait masuknya Islam ke Indonesia? a. peran kerajaan Cina sangat penting dalam penyebarluasan Islam dalam periode awalnya b. kerajaan Majapahit berjasa dalam menyebarluaskan Islam di tanah Jawa c. Islam masuk ke nusantara dengan cara penaklukan d. Islam masuk ke Indonesia sejak abad ke VII e. proses penyebaran Islam berjalan secara bertahap 6. Di antara pilihan berikut ini, manakah yang bukan saluran penyebaran agama Islam di Nusantara adalah … 7. Salah satu metode yang digunakan dalam penyebaran Islam paling sering dijumpai adalah melalui metode … 8. Adanya kenyataan jika kesultanan-kesultanan Islam Nusantara selalu berawal dari wilayah-wilayah pesisir menjelaskan kuatnya penyebaran Islam melalui saluran … 9. Cara yang dianggap paling tepat untuk menyebarluaskan Islam ke daerah-daerah terpencil adalah melalui saluran … 10. Wali sembilan atau wali songo yang terkenal aktif berdakwah melalui saluran kesenian adalah … a. sunan muria, sunan kalijaga, dan sunan gunung jati b. sunan ampel, sunan bonang, dan sunan muria c. sunan giri, sunan kalijaga, dan sunan bonang, d. sunan kudus, sunan ampel, dan sunan bonang e. sunan gunung jati, sunan kudus, dan sunan ampel 11. Diantara pilihan-pilihan berikut ini, bentuk kesenian manakah yang bukan merupakan saluran penyebaran agama Islam? 12. Salah satu walisanga yang menyebarkan Islam di wilayah Jawa barat adalah … 13. Pernyataan di bawah ini yang benar adalah … a. berdasarkan makam Malik Al Saleh dapat disimpulkan bahwa agama Islam masuk dari Mesir b. agama Islam pertama kali diperkenalkan oleh pedagang-pedagang Indonesia yang aktif berdagang di India c. Berdasarkan makam Malik Ibrahim, dapat disimpulkan bahwa Islam masuk ke Indonesia pada abad ke II d. agama Islam masuk ke Indonesia pertama kali diperkenalkan oleh pedagang-pedagang Indonesia yang aktif berdagang di India e. agama Islam juga dikenal melalui media seni wayang oleh sunan Bonang 14. Salah satu budaya yang digunakan oleh sunan kalijaga dalam berdakwah adalah … a. menggunakan ilmu kesaktian c. pertunjukkan wayang kulit d. mendirikan pondok pesantren e. bertapa di tepi sungai 15. Teori yang mengemukakan bahwa agama Islam masuk ke Indonesia berasal dari gujarat didasarkan pada … a. penaklukan bangsa gujarat terhadap bangsa Hindu di Indonesia b. ramainya perdagangan antarpelabuhan di Indonesia dengan Benggala c. bentuk bangunan masjid d. nisan beberapa raja Islam Indonesia yang bercorak khas Gujarat e. ditemukannya bekas pemukiman orang Gujarat di Nusantara Soal Esai Materi Islamisasi dan Silang Budaya di Nusantara 1. Apakah bukti sejarah yang menyetujui cina sebagai salah satu pusat penyebaran Islam di Asia Tenggara termasuk Indonesia 2. Sebutkan golongan pedagang yang pertama kali datang di nusantara ! 3. Apakah makna dari kata sufi? Jelaskan ! 4. Sebutkan tiga pusat kerajaan Islam pada abad ke 15 yang berkembang ajaran Islamnya ! 5. Apakah isi berita Cina yang berasal dari zaman Tang ? Demikian latihan soal sejarah materi islamisasi dan silang budaya di nusantara. Semoga bisa memberi manfaat bagi para pembaca. apabila pembaca belum puas, silahkan baca juga Sumber Buku Pendamping Sejarah Indonesia karya Utami MS, Solo CV HaKa MJ Terdapat berbagai pendapat mengenai proses masuknya Islam ke Kepulauan Indonesia, terutama perihal waktu dan tempat asalnya. Pertama, sarjana-sarjana Barat—kebanyakan dari Negeri Belanda—mengatakan bahwa Islam yang masuk ke Kepulauan Indonesia berasal dari Gujarat sekitar abad ke-13 M atau abad ke-7 H. Kedua, Hoesein Djajadiningrat mengatakan bahwa Islam yang masuk ke Indonesia berasal dari Persia Iran sekarang.Pendapatnya didasarkan pada kesamaan budaya dan tradisi yang berkembang antara masyarakat Parsi dan Indonesia. Tradisi tersebut antara lain tradisi merayakan 10 Muharram atau Asyuro sebagai hari suci kaum Syiah atas kematian Husein bin Ali, seperti yang berkembang dalam tradisi tabot di Pariaman di Sumatra Barat dan Bengkulu. Ketiga, Buya Hamka Haji Abdul Malik Karim Amrullah mengatakan bahwa Islam berasal dari tanah kelahirannya, yaitu Arab atau Mesir. Proses ini berlangsung pada abad pertama Hijriah atau abad ke-7 M. Daftar IsiIslam dan Jaringan Perdagangan Antar PulauIslam Masuk Istana RajaKerajaan Islam di SumateraKerajaan Samudra PasaiKesultanan Aceh DarussalamKerajaan-kerajaan Islam di RiauKerajaan Islam di JambiKerajaan Islam di Sumatera SelatanKerajaan Islam di Sumatera BaratKerajaan Islam di JawaKerajaan DemakKerajaan MataramKesultanan BantenKesultanan CirebonKerajaan Islam di KalimantanKerajaan Islam di SulawesiKerajaan Islam di Maluku UtaraKerajaan Islam di PapuaKerajaan Islam di Nusa TenggaraJaringan Keilmuwan di NusantaraAkulturasi dan Perkembangan Budaya IslamProses Integrasi Nusantara Islam dan Jaringan Perdagangan Antar Pulau Berita Tome Pires dalam Suma Oriental 1512-1515 memberikan gambaran mengenai keberadaan jalur pelayaran jaringan perdagangan, baik regional maupun menceritakan tentang lalu lintas dan kehadiran para pedagang di Samudra Pasai yang berasal dari Bengal, Turki, Arab, Persia, Gujarat, Kling, Malayu, Jawa, dan Siam. Selain itu Tome Pires juga mencatat kehadiran para pedagang di Malaka dari Kairo, Mekkah, Aden, Abysinia, Kilwa, Malindi, Ormuz, Persia, Rum, Turki, Kristen Armenia, Gujarat, Chaul, Dabbol, Goa, Keling, Dekkan, Malabar, Orissa, Ceylon, Bengal, Arakan, Pegu, Siam, Kedah, Malayu, Pahang, Patani, Kamboja, Campa, Cossin Cina, Cina,Lequeos, Bruei, Lucus, Tanjung Pura, Lawe,Bangka, Lingga, Maluku, Banda, Bima, Timor,Madura, Jawa, Sunda, Palembang, Jambi,Tongkal, Indragiri, Kapatra, Minangkabau, Siak,Arqua, Aru, Tamjano, Pase, Pedir, dan Maladiva. Berdasarkan kehadiran sejumlahpedagang dari berbagai negeri dan bangsa diSamudra Pasai, Malaka, dan bandar-bandardi pesisir utara Jawa sebagaimana diceritakanTome Pires, dapat disimpulkan adanya jalur-jalur pelayaran dan jaringanperdagangan antara beberapa kesultanan diKepulauan Indonesia baik yang bersifat regionalmaupun internasional. Islam Masuk Istana Raja Kerajaan Islam di Sumatera Sejak awal kedatangan Islam, Pulau Sumatra termasuk daerah pertama dan terpenting dalam pengembangan agama Islam di demikian mengingat letak Sumatra yang strategis dan berhadapan langsung dengan jalur perdangan dunia, yakni Selat Malaka. Kerajaan Samudra Pasai Samudra Pasai diperkirakan tumbuh berkembang antara tahun 1270 dan 1275, atau pertengahan abad ke-13 M. Kerajaan ini terletak lebih kurang 15 km di sebelahtimur Lhokseumawe, Nanggroe Aceh Darussalam. Kesultanan Aceh Darussalam Kesultanan Aceh Darussalam didirikan kurang lebih pada tahun 1496 M. Sesuai namanya, kerajaan ini terletak di wilayah yang paling terkenal dari kesultanan ini adalah Sultan Iskandar Muda. Kerajaan-kerajaan Islam di Riau Kerajaan Islam yang ada di Riau dan Kepulauan Riau menurut berita Tome Pires antaralain Kerajaan Kampar, Indragiri, dan Siak. Kerajaan Islam di Jambi Kerajaan Islam di Jambi terbentuk kurang lebih pada pertengahan abad ke-15 M. Kerajaan Islam di Sumatera Selatan Sejak Kerajaan Sriwijaya mengalami kelemahan bahkan runtuh sekitar abad ke-14, mulailah proses Islamisasi sehingga pada akhir abad ke-15 muncul komunitas Muslim di Palembang. Secara resmi, kerajaan islam di Sumatera Selatan yang bernama Kesultanan Palembang. Kerajaan ini didirikan pada sekitar tahun 1659 M. Kerajaan Islam di Sumatera Barat Islam yang datang dan berkembang di Sumatra Barat diperkirakan pada akhir abad ke-14 atau abad 15, sudah memperoleh pengaruhnya di kerajaan besar Minangkabau. Kerajaan Islam di Jawa Berdasarkan catatan sejarah,I slam itu sudah lama masuk ke Pulau Jawa, jauh sebelum bangsa Barat menjejakkan kaki di pulau ini. Untuk lebih jelasnya marilah kita paparkan sekelumit kerajaan-kerajaan Islam di Pulau Jawa. Kerajaan Demak Kerajaan Demak berdiri sekitar tahun 1500 M. Ketika masa kejayaannya, kekuasaan Kerajaan Demak meliputi Pesisir Jawa bagian tengah dan timur, Palembang, Jambi, dan beberapa daerah di Kalimantan. Raja yang paling terkenal dari kerajaan ini adalah Raden Fatah. Kerajaan Mataram Kerajaan Mataram berdiri sekitar tahun 1587 M. Pada masa jayanya, kerajaan ini menyatukan sebagian pulau Jawa, Madura, dan Sukadana. Raja yang paling terkenal adalah Mas Rangsang atau yang lebih dikenal Sultan Agung Kesultanan Banten Kesultanan Banten berdiri sekitar 1526 M. Kerajaan ini terletak di bagian barat Pulau yang terkenal adalah Sultan Ageng Tirtayasa. Kesultanan Cirebon Kesultanan Cirebon berdiri sekitar tahun 1400-an. Kesultanan Cirebon terletak di perbatasan Jawa Barat dan Jawa yang terkenal dari kerajaan ini adalah Syarif Hidayatullah. Kerajaan Islam di Kalimantan Di samping Sumatra dan Jawa, ternyata di Kalimantan juga terdapat beberapa kerajaan-kerajaan yang bercorak Islam. Di antara kerajaan Islam itu adalah Kesultanan Pasir, Kesultanan Banjar, Kesultanan Kotawaringin, Kerajaan Pagatan, Kesultanan Sambas, Kesultanan Kutai Kartanegara, Kesultanan Berau, Kesultanan Sambaliung, Kesultanan Gunung Tabur, Kesultanan Pontianak, Kesultanan Tidung, dan Kesultanan Bulungan. Kerajaan Islam di Sulawesi Di daerah Sulawesi juga tumbuh kerajaan-kerajaan bercorak kerajaan-kerajaan Islam di Sulawesi tidak terlepas dari perdagangan yang berlangsung ketika ini adalah beberapa kerajaan Islam di Sulawesi di antaranya Gowa-Tallo, Bone, Wajo dan Soppeng, dan Kesultanan Buton. Kerajaan Islam di Maluku Utara Di daerah Maluku Utara terdapat dua kerajaan besar bercorak Islam, yakni Ternate dan kerajaan ini terletak di sebelah barat Pulau Halmahera, Maluku kerajaan itu pusatnya masing-masing di Pulau Ternate dan Tidore, tetapi wilayah kekuasaannya mencakup sejumlah pulau di Kepulauan Maluku dan Papua. Kerajaan Islam di Papua Sumber-sumber sejarah menunjukkan bahwa penyebaran Islam di Papua sudah berlangsung sejak lama. Bahkan, berdasarkan bukti sejarah terdapat sejumlah kerajaan-kerajaan Islam di Papua, yakni Kerajaan Waigeo, Kerajaan Misool, Kerajaan Salawati, Kerajaan Sailolof, Kerajaan Fatagar, Kerajaan Rumbati terdiri dari Kerajaan Atiati, Sekar, Patipi, Arguni, dan Wertuar, Kerajaan Kowiai Namatota, Kerajaan Aiduma, Kerajaan Kaimana. Kerajaan Islam di Nusa Tenggara Kehadiran Islam ke daerah Nusa Tenggara antara lain ke Lombok diperkirakan terjadi sejak abad ke-16 yang diperkenalkan Sunan Perapen, putra Sunan Giri. Islam masuk ke Sumbawa kemungkinan datang lewat Sulawesi, melalui dakwah para mubalig dari Makassar antara 1540-1550. Kemudian berkembang pula kerajaan Islam antara lain Kerajaan Selaparang dan Kerajaan Bima. Jaringan Keilmuwan di Nusantara Sebagai agama yang paripurna, islam pun mengatur persoalan pendidikan. Bahkan dalam sejarahnya, islam sangat memperhatikan persoalan ini. Buktinya Sultan-sultan di Indonesia mendanai kegiatan-kegiatan di mereka juga mendatangkan para ulama, baik dari mancanegara, terutama Timur Tengah, maupun dari kalangan ulama pribumi ulama yang kemudian juga difungsikansebagai pejabat-pejabat negara, bukan saja memberikan pengajaran agama Islam di masjid-masjid negara, tetapi juga di istana sultan dan pejabat tinggi rupanya juga menimba ilmu dari para halnya yang terjadi di Kerajaan Islam Samudera Pasai dan Kerajaan Malaka. Berkembangnya pendidikan dan pengajaran Islam, telah berhasilmenyatukan wilayah Nusantara yang sangat luas. Dua hal yangmempercepat proses itu yaitu penggunaan aksara Arab dan bahasaMelayu sebagai bahasa pemersatu lingua franca. Semua ilmu yangdiberikan di lembaga pendidikan Islam di Nusantara ditulis dalamaksara Arab, baik dalam bahasa Arab maupun dalam bahasa Melayuatau Arab itu disebut dengan banyak sebutan, sepertihuruf Jawi di Melayu dan huruf pegon di Jawa.Luasnya penguasaanaksara Arab ke Nusantara telah membuat para pengunjung asal Eropake Asia Tenggara terpukau oleh tingginya tingkat kemampuan bacatulis yang mereka jumpai. Akulturasi dan Perkembangan Budaya Islam Masuknya islam juga menjadikan adanya proses akulturasi kebudayaan, hal ini bisa dibuktikan dengan adanya corak islam dalam beberapa sisi kebudayaan, antara lain Seni BangunanSeni UkirAksara dan Seni SastraKesenian Kalender Proses Integrasi Nusantara Integrasi suatu bangsa adalah hal yang sangat penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan adanya integrasi akan melahirkan satu kekuatan bangsa yang ampuh dan segala persoalan yang timbul dapat dihadapi bersama-sama. Proses integrasi bangsa ini dipengaruhi beberapa faktor, antara lain Peranan Para UlamaPeran Perdagangan Antar PulauPeran Bahasa.

rangkuman islamisasi dan silang budaya di nusantara